Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) merilis NTP Kalimantan Selatan naik 1,82 persen dibandingkan NTP Januari 2025, yaitu dari 119,19 menjadi 121,36. Kenaikan NTP pada Februari 2025 terjadi karena It naik sebesar 0,58 persen, sementara Ib turun sebesar 1,22 persen.
“Kenaikan NTP Februari 2025 juga dipengaruhi oleh naiknya NTP pada subsektor penyusunnya, yaitu subsektor tanaman pangan, subsektor tanaman hortikultura, dan subsektor tanaman perkebunan rakyat yang masing-masing naik sebesar 2,59 persen; 0,96 persen; dan 1,68 persen secara berurutan,” ujar Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Senin (3/3/2025).
Disebutkan Martin, NTP Kalimantan Selatan Februari 2025 lebih tinggi 5,08 persen dibandingkan NTP Februari 2024 pada periode yang sama. Hal ini mengindikasikan, secara umum kesejahteraan petani meningkat karena kenaikan harga produksinya lebih besar dibandingkan kenaikan harga konsumsi dan biaya produksinya. Terdapat empat subsektor yang mengalami kenaikan nilai NTP.
Kenaikan NTP terbesar terjadi pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yaitu sebesar 25,46 persen. Subsektor yang mengalami penurunan terbesar adalah subsektor tanaman pangan yang turun 8,59 persen
Selanjutnya, Martin menyebutkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) juga merupakan perbandingan antara Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) dengan Indeks Harga yang dibayar oleh petani (Ib) dimana komponen Ib hanya meliputi Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Secara konseptual, NTUP mengukur seberapa cepat Indeks Harga yang Diterima oleh Petani dibandingkan dengan Indeks Harga Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal.
“Pada Februari 2025, NTUP gabungan mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen.hampir seluruh subsektor mengalami kenaikan NTUP, kecuali subsektor peternakan dan perikanan. Kenaikan tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,15 persen,” tutur Martin. MC Kalsel/scw
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id
