Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Februari 2025 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Kalimantan Selatan di 5 kabupaten/kota, pada Februari 2025 terjadi inflasi y-on-y sebesar 0,25 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,66 pada Februari 2024 menjadi 105,92 pada Februari 2025.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,79 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,85 persen; kelompok
perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,32 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,10 persen; kelompok transportasi sebesar 3,44 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,68 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,57 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 11,98 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 13,90 persen”, kata Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Senin (3/3/2025).
Ditambahkannya, Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Februari 2025, antara lain emas perhiasan, tarif parkir, cabai rawit, sigaret kretek mesin, minyak goreng,
ikan patin, udang basah, kopi bubuk, terong, ikan papuyu, nasi dengan lauk, daging ayam ras, sepeda motor, tarif rumah sakit, kue kering berminyak, bayam, mobil, gula pasir, bawang putih, angkutan udara, kacang panjang, jagung manis, sewa rumah, ikan gabus, cumi-cumi,
es, sawi hijau, bubur, pasta gigi, ketimun, kangkung, ikan tongkol, dan biaya sekolah dasar.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Februari 2025, antara lain tarif listrik, bawang merah,dan ikan nila, telur ayam ras, ikan papuyu, daging ayam ras, angkutan udara, dan tomat. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/ sumbangan inflasi m-to-m, antara lain: emas perhiasan, nasi dengan lauk, terong, bensin, bayam, cabai rawit, dan bubur.
Pada Februari 2025, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,58 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen; kelompok transportasi sebesar 0,37 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,06 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,32 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,84 persen.
“Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar lainnya sebesar 2,05 persen,” tutup Martin. MC Kalsel/Scw
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id