Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Sentra Pembinaan Olahragawan Berbakat Nasional (Spobnas) dan Sentra Pembinaan Olahragawan Berbakat Daerah (Spobda) Kalsel di Banjarmasin, Kamis (27/2/2025).
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Plt Kadispora Kalsel, M Fitri Hernadi, yang didampingi oleh Kabid Pembudayaan Olahraga, Budiono, serta dihadiri oleh perwakilan Dispora dari kabupaten/kota se-Kalsel dan sejumlah pelatih Cabang Olahraga (Cabor). Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 26-28 Februari 2025.
Bimtek ini bertujuan untuk mensosialisasikan perubahan besar dalam sistem pembinaan olahraga di Kalsel, termasuk transformasi nama dan sistem dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar Daerah (PPLPD) menjadi Sentra Pembinaan Olahragawan Berbakat Nasional (Spobnas) dan Sentra Pembinaan Olahragawan Berbakat Daerah (Spobda). Perubahan ini mengikuti arahan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang berlaku mulai tahun 2025.
Menurut Plt Kadispora Kalsel, M Fitri Hernadi mengatakan transformasi ini tidak hanya sebatas pergantian nama, tetapi juga mencakup peningkatan anggaran dan kualitas pembinaan.
“Dalam Spobnas, terdapat penyesuaian signifikan, seperti penambahan tenaga ahli yang meliputi ahli gizi, konsultan kepelatihan, dan psikolog olahraga. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembinaan atlet secara lebih terarah, dengan dukungan anggaran yang lebih efisien dan terstruktur,” kata Fitri.
Di sisi lain, Spobda tetap berada di bawah kewenangan daerah, dengan pembinaan atlet menggunakan dana APBD. Tahun depan, sejumlah cabang olahraga akan disesuaikan untuk mengakomodasi atlet yang sebelumnya tergabung dalam PPLP, dengan prioritas tetap diberikan kepada atlet berprestasi.
Sementara itu, Kasi Pengelolaan Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga, Asfia Urrahman, menambahkan bahwa Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan mendorong pemerintah daerah untuk lebih mandiri dalam mengelola pembinaan atlet pelajar.
“Diharapkan dengan adanya kolaborasi antara pemerintah provinsi dan daerah, prestasi olahraga pelajar di Kalimantan Selatan dapat semakin meningkat,” kata Asfia.
Selain itu, kata Asfia Dispora Kalsel menegaskan bahwa target pembinaan ke depan tidak hanya berorientasi pada perolehan medali, tetapi lebih kepada peningkatan kemampuan dan kualitas atlet itu sendiri. Evaluasi kondisi awal atlet dan pencapaian peningkatan yang signifikan pada akhir tahun menjadi standar utama dalam program pembinaan.
“Dengan adanya transformasi ini, diharapkan sistem pembinaan olahraga di Kalimantan Selatan akan semakin terarah, berkualitas, dan berkelanjutan. Harapannya, program ini dapat mencetak atlet-atlet berbakat yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id