Batulicin, Tanah Bumbu – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) menargetkan sebanyak 29 sekolah untuk mendapatkan pendampingan dan pembinaan Adiwiyata pada tahun 2025. Target ini mencakup sekolah-sekolah yang diusulkan sebagai Calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten (CSAK), Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi (CSAP), dan Calon Sekolah Adiwiyata Nasional (CSAN).
Hal ini disampaikan oleh Kepala DLH Tanbu, Rahmat Prapto Udoyo, melalui Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Syahrojat, pada Jumat (17/01/2025). “Pendampingan dan pembinaan CSAK, CSAP, dan CSAN sudah dimulai pada Kamis, 16 Januari 2025. Sekolah pertama yang mendapatkan pembinaan dari DLH Tanbu adalah SMAN 1 Kusan Hilir,” ujar Syahrojat.
Sekolah Adiwiyata adalah penghargaan yang diberikan oleh pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota kepada sekolah yang berhasil melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS). Berdasarkan Permen LHK No. 53 Tahun 2019, sekolah Adiwiyata harus memenuhi 29 indikator yang mencakup tiga komponen utama: perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi.
Pendampingan dan pembinaan yang dilakukan DLH Tanbu mencakup:
- Tata Cara Pendaftaran: Membantu sekolah dalam proses pendaftaran Adiwiyata.
- Pengisian Folder Bukti Adiwiyata: Membimbing sekolah dalam menyiapkan dokumen dan bukti fisik yang diperlukan.
- Pemenuhan 29 Indikator: Memberikan panduan terkait kebijakan, kurikulum, partisipasi warga sekolah, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.
DLH juga memberikan saran dan masukan dalam enam aspek utama:
- Kebersihan sanitasi dan drainase
- Pengelolaan sampah
- Penanaman dan pemeliharaan pohon
- Konservasi air
- Konservasi energi
- Inovasi lingkungan
Pembinaan dilakukan melalui berbagai metode, antara lain:
- Pendampingan Langsung: Tim DLH Tanbu datang ke sekolah untuk memberikan bimbingan.
- Konsultasi Online: Sekolah dapat berkonsultasi via WhatsApp atau telepon.
- Kunjungan ke DLH: Sekolah yang membutuhkan bantuan dapat datang langsung ke kantor DLH Tanbu.
Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah bertujuan untuk menciptakan warga sekolah dan lingkungan sekitar yang peduli dan berbudaya lingkungan. “Outcome dari gerakan ini adalah terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan hidup,” jelas Syahrojat.