BREAKING

Berita DaerahKalimantan Selatan

BKOW Kalsel dan DPPPAKB Berikan Pelatihan Keterampilan bagi Remaja Putus Sekolah

Sebagai bentuk kepedulian terhadap remaja yang mengalami keterhentian dalam pendidikan formal, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Pelatihan Keterampilan bagi Remaja Putus Sekolah.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari di Banjarbaru ini bertujuan membekali remaja dengan keterampilan praktis dan sikap mental positif agar mampu mandiri serta berdaya saing di masa depan.

Ketua BKOW Provinsi Kalimantan Selatan, Ellyana Trisya Hasnuryadi, sangat mendukung kegiatan ini yang menjadi wujud nyata kepedulian organisasi perempuan terhadap masa depan generasi muda, terutama mereka yang menghadapi keterbatasan akses pendidikan.

“BKOW Kalsel berkomitmen untuk terus hadir mendampingi dan memperjuangkan hak anak-anak, termasuk mereka yang sempat terhenti di tengah jalan pendidikan. Melalui pelatihan ini, kami ingin memberikan harapan baru agar mereka tetap percaya diri dan mampu menemukan potensi diri,” ujar Ellyana Trisya Hasnuryadi, Banjarmasin, Jumat (7/11/2025).

Ia menambahkan bahwa BKOW melihat kegiatan ini tidak hanya sebagai pelatihan teknis, tetapi juga gerakan sosial untuk memulihkan semangat dan motivasi remaja agar tidak menyerah terhadap keadaan.

“Kami percaya, setiap anak memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berhasil, asalkan ada ruang dan dukungan. Inilah makna kolaborasi — bersama pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha — untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Kalimantan Selatan,” imbuh Ellyana.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas PPPAKB Provinsi Kalimantan Selatan, Husnul Hatimah, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk menjangkau kembali anak-anak dan remaja yang putus sekolah, sesuai amanat Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, pendidikan adalah hak dasar setiap anak — bukan sekadar kewajiban. Namun, dalam kenyataannya masih ada anak-anak yang harus berhenti sekolah karena berbagai alasan, mulai dari faktor ekonomi, jarak, hingga situasi keluarga,” ungkap Husnul Hatimah.

Ia menambahkan, pelatihan keterampilan ini merupakan langkah penting untuk memberikan kesempatan kedua bagi remaja agar mereka tetap bisa berkembang, belajar, dan memiliki keterampilan yang berguna bagi masa depan.

“Kegiatan ini bukan hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga menanamkan semangat dan kepercayaan diri. Putus sekolah bukan akhir dari segalanya, tetapi awal dari kesempatan baru untuk bangkit dan menemukan jalan menuju masa depan yang lebih baik,” tutur Husnul Hatimah.

Lebih lanjut, Husnul menegaskan bahwa pemerintah daerah melalui DPPPAKB dan BKOW akan terus mendukung program-program penguatan remaja, baik melalui pendidikan kesetaraan, pelatihan keterampilan, maupun perlindungan sosial, agar anak-anak dan remaja di Kalimantan Selatan tidak tertinggal dari teman-temannya.

“Melalui pelatihan ini, kami berupaya membuka peluang bagi remaja putus sekolah agar memiliki keterampilan hidup (life skill) yang berguna, sehingga mereka dapat mandiri, produktif, dan berdaya saing. Ini adalah wujud nyata implementasi klaster perlindungan khusus anak dalam kebijakan Provinsi Layak Anak,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung misi Provinsi Kalimantan Selatan untuk membangun manusia yang unggul, berbudaya, dan berakhlak mulia, sesuai dengan visi “KALSEL BEKERJA — Berkelanjutan, Berbudaya, Religi, dan Sejahtera Menuju Gerbang Logistik Kalimantan.”

Di akhir acara pembukaan, Husnul Hatimah mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mendukung tumbuh kembang anak dan remaja di Kalimantan Selatan.

“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum penguatan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan lembaga sosial dalam menciptakan lingkungan yang ramah anak. Karena Provinsi Layak Anak bukan sekadar predikat, tetapi komitmen bersama untuk menjamin masa depan anak-anak kita,” pungkasnya. MC Kalsel/scw

Redaksi Borneoplus.info berkomitmen untuk memberikan informasi yang terpercaya, inspiratif, dan mencerdaskan. Melalui pemberitaan yang mendalam dan berkualitas.

Related Posts