Jakarta, Indonesia – Presiden Prabowo Subianto menerima Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di Istana Merdeka pada Kamis, 5 Desember 2024. Pertemuan ini membahas berbagai isu strategis ekonomi, seperti daya beli masyarakat, langkah memperkuat daya saing investasi, dan peningkatan efisiensi belanja negara.
Dalam pertemuan tersebut, Muhammad Chatib Basri, Anggota DEN, menyoroti pentingnya daya beli masyarakat kelas menengah sebagai perhatian utama. Ia juga menekankan perlunya keseimbangan kebijakan terkait upah minimum provinsi (UMP).
“Karena ini berkaitan juga dengan daya beli di satu sisi tetapi juga competitiveness dari industri di sisi lain,” ungkap Chatib.
Langkah Strategis dan Target Pertumbuhan
Mari Elka Pangestu, Wakil Ketua DEN, menjelaskan bahwa diskusi juga mencakup strategi menjaga pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek dan menengah. Ia menekankan pentingnya menarik investasi berkualitas untuk memperkuat sektor manufaktur nasional.
“Kita ingin menarik jenis investasi yang juga akan membawa istilahnya supply chain-nya ya, jadi pendalaman dari sektor manufaktur dan masalah struktural di dalam sektor manufaktur itu juga yang perlu kita atasi,” ucap Mari.
Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua DEN, mengungkapkan langkah konkret seperti peluncuran e-katalog versi 6 yang direncanakan bulan depan. E-katalog tersebut akan mencakup hingga 95 persen belanja APBN, yang bertujuan mengurangi inefisiensi signifikan dalam pengelolaan belanja negara.
“Jadi kombinasi-kombinasi tadi dengan digitalisasi semua data yang ada di pemerintahan dan kementerian dan institusi pemerintahan itu akan segera dilakukan, kemudian ujungnya nanti kepada government technology,” tutur Luhut. Ia optimis target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen dapat tercapai secara bertahap dalam lima tahun ke depan.
Komitmen Pemerintah untuk Fondasi Ekonomi
Pertemuan ini mencerminkan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional. Sinergi antara pemerintah dan Dewan Ekonomi Nasional melalui langkah strategis dan konkret diharapkan mampu menjawab tantangan ekonomi dalam jangka pendek maupun panjang.
