BREAKING

Berita DaerahKalimantan Selatan

IHK Kalsel Naik Menjadi 109,42 pada Oktober 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada pada Oktober 2025 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Kalimantan Selatan di 5 kabupaten/kota, pada Oktober 2025 terjadi inflasi y-on-y sebesar 3,11 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,12 pada Oktober 2024 menjadi 109,42 pada Oktober 2025.

“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,33 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,91 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,66 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,47 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,00 persen; kelompok pendidikan sebesar 3,55 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,08 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 18,97 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok transportasi sebesar 0,13 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,05 persen,” kata Kepala BPS Kalsel, Mukhamad Mukhanif, Banjarbaru, Senin (3/11/2025).

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Oktober 2025, antara lain: emas perhiasan, daging ayam ras, sigaret kretek mesin, bawang merah, telur ayam ras, nasi dengan lauk, sewa rumah, tarif rumah sakit, minyak goreng, kopi bubuk, kue
basah, mobil, sekolah dasar, sepeda motor, baju muslim wanita, beras, akademi/perguruan tinggi, pepaya, mie kering instant, pemeliharaan motor, bubur, sigaret kretek tangan, pasta gigi, bumbu masak jadi, ikan tongkol, ikan papuyu, gula pasir, sop, ikan peda, bahan bakar rumah tangga, ikan bakar, ayam goreng, cabai merah, soto, sekolah menengah atas, sigaret putih mesin, seragam sekolah anak, baju muslim pria, gado-gado, dan bakso siap santap.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: tarif parkir, angkutan udara, bwang putih, ikan patin, pisang, terong, semangka, ikan nila, dan sawi hijau.

Pada Oktober 2025, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,00 persen; pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,11 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,14 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,26 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,42 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok transportasi sebesar 0,01 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen. Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya tidak memberikan andil baik pendorong maupun penahan inflasi,” kata Mukhanif. MC Kalsel/scw

sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id

Redaksi Borneoplus.info berkomitmen untuk memberikan informasi yang terpercaya, inspiratif, dan mencerdaskan. Melalui pemberitaan yang mendalam dan berkualitas.

Related Posts