


Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Selatan, Hj. Fathul Jannah Muhidin, mengajak para pelajar di Banua untuk belajar mengelola keuangan sejak dini agar terbiasa hidup disiplin, mandiri, dan siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.
Hal tersebut disampaikan Hj. Fathul Jannah pada kegiatan edukasi dan literasi keuangan bagi pelajar dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2025.
Menurutnya, kemampuan mengelola keuangan bukan hanya diperlukan ketika sudah bekerja atau berkeluarga, tetapi seharusnya dimulai sejak masih duduk di bangku sekolah.
“Pengelolaan keuangan adalah pondasi kesejahteraan hidup. Kalau kita pandai mengatur uang sejak kecil, insyaAllah ketika dewasa kita akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan ekonomi,” kata Hj. Fathul Jannah, Banjarmasin, Jumat (31/10/2025).
Ia menjelaskan, di era digital seperti sekarang, kemudahan teknologi dan media sosial membawa pengaruh besar terhadap perilaku keuangan generasi muda. Berdasarkan data, sekitar 75,79 persen pengguna paylater di Indonesia berusia 20–40 tahun.
“Ini menunjukkan bahwa anak muda sangat rentan terjebak perilaku konsumtif. Karena itu, perlu bijak dalam berbelanja agar gaya hidup tidak mengendalikan kita, tetapi kita yang mengendalikan gaya hidup,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga mengingatkan agar pelajar mewaspadai tiga gaya hidup yang dapat merugikan keuangan, yakni YOLO (You Only Live Once) yang berfokus pada kesenangan sesaat, FOMO (Fear of Missing Out) atau rasa takut tertinggal tren, dan FOPO (Fear of People’s Opinion) yakni membeli sesuatu demi pengakuan sosial.
Lebih lanjut, Hj. Fathul Jannah turut membagikan beberapa tips sederhana dalam mengelola keuangan bagi pelajar, antara lain mencatat setiap pengeluaran, menyisihkan uang sejak awal bulan, membuka rekening khusus pelajar, serta membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
“Setiap impian butuh perencanaan dan perhitungan yang matang. Tidak ada mimpi yang bisa tercapai tanpa usaha dan kedisiplinan. Rencana kecil yang dilakukan dengan konsisten akan membawa hasil besar di masa depan,” ungkapnya.
Ia berharap melalui kegiatan ini, para pelajar di Kalimantan Selatan dapat tumbuh menjadi generasi muda yang cerdas finansial, memiliki perencanaan hidup yang baik, dan mampu mengelola keuangan secara bijak.
“Belajar mengatur uang bukan sekadar menabung, tapi juga membangun karakter dan tanggung jawab terhadap masa depan,” tutupnya. MC Kalsel/Rns
 
            

 
									








