BREAKING

Berita DaerahKalimantan Selatan

Wujudkan Wisata Aman dan Ramah Muslim, Dispar Kalsel Gaungkan Penerapan CHSE

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kalsel terus mendorong para pelaku usaha di sektor pariwisata untuk menerapkan standar Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE).

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Iwan Fitriady, melalui Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Yosalvina Yovani, dalam Workshop Penerapan CHSE sebagai Elemen Strategis dalam Rangka Mewujudkan Wisata Aman, Nyaman, Sehat, dan Ramah Muslim di Kalimantan Selatan Tahun 2025 yang digelar di Kabupaten Tabalong Selasa (28/10) kemarin.

Menurut Yosalvina, sektor pariwisata saat ini menghadapi berbagai tantangan sekaligus peluang. Perubahan perilaku wisatawan pasca pandemi, tuntutan terhadap kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan, serta meningkatnya kebutuhan layanan wisata ramah muslim menjadi faktor penting yang harus dijawab dengan kerja nyata.

“Di sinilah peran CHSE menjadi sangat penting. Penerapan standar kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan bukan hanya sekadar aturan, tetapi juga nilai tambah dan daya saing bagi usaha pariwisata kita. Sebagai daerah dengan mayoritas penduduk muslim, penerapan prinsip wisata halal dan ramah muslim menjadi peluang besar untuk menjaring wisatawan domestik maupun mancanegara,” jelas Yosalvina, Rabu (29/10/2025).

Ia berharap, melalui kegiatan sosialisasi ini, para pelaku usaha mulai dari hotel, guesthouse, rumah makan, restoran, kafe, hingga jasa katering dapat memahami dan mengimplementasikan CHSE dengan baik. Dengan begitu, destinasi wisata di Kalsel dapat tampil bersih, sehat, aman, nyaman, serta ramah bagi wisatawan muslim.

“Kita semua adalah bagian dari ekosistem pariwisata. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan sangatlah penting. Mari jadikan momentum ini sebagai langkah bersama untuk meningkatkan kualitas pariwisata daerah, agar tidak hanya menjadi tempat berkunjung, tetapi juga menghadirkan pengalaman berkesan yang memberi manfaat ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Tabalong, H. Zulfan Noor, menyampaikan apresiasi kepada Dispar Provinsi Kalsel atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Tabalong sebagai tuan rumah kegiatan tersebut.

“Melalui kegiatan ini, kita menegaskan komitmen bersama untuk mewujudkan sektor pariwisata yang berkualitas. Bagi pelaku usaha, sertifikasi CHSE menjadi bukti nyata komitmen tersebut dan merupakan investasi jangka panjang dalam menjaga keberlanjutan bisnis dan industri pariwisata,” ungkap Zulfan.

Menurutnya, penerapan CHSE memiliki banyak manfaat, antara lain meningkatkan kemampuan dan kapasitas pelaku usaha pariwisata seperti hotel, guesthouse, homestay, katering, kafe, restoran, rumah makan, agen perjalanan, dan usaha wisata lainnya dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.

Selain itu, CHSE juga memberikan jaminan kepada wisatawan bahwa destinasi dan fasilitas yang dikunjungi telah memenuhi standar protokol kesehatan yang ketat, meningkatkan kualitas layanan, serta mendorong pariwisata yang berkelanjutan tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian alam dan lingkungan.

“Mari kita jadikan penerapan CHSE ini sebagai budaya baru yang melekat dalam setiap operasional usaha pariwisata,” pungkasnya. MC Kalsel/Jml

Redaksi Borneoplus.info berkomitmen untuk memberikan informasi yang terpercaya, inspiratif, dan mencerdaskan. Melalui pemberitaan yang mendalam dan berkualitas.

Related Posts