



Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel bekerja sama dengan Pusat Pembinaan Pustakawan Perpustakaan Nasional RI menggelar Penguatan Kesiapan Calon Peserta Sertifikasi Pustakawan.
Kegiatan yang mengusung tema “Pusbinawan Wujudkan Pustakawan Profesional, Unggul, dan Berprestasi” ini bertujuan untuk memastikan dan memelihara kompetensi pustakawan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, pelatihan kerja, maupun pengalaman kerja.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat Dispersip dari sembilan kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, antara lain Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Balangan, dan Tabalong.
Kepala Pusat Pembinaan Pustakawan Perpusnas RI, Agus Sutoyo, menjelaskan bahwa Kalimantan Selatan menjadi salah satu dari delapan daerah yang dipilih sebagai lokasi pelatihan karena dinilai memiliki sumber daya manusia (SDM) pustakawan yang cukup baik.
“Meskipun kualitas SDM pustakawan di daerah masih bervariasi, secara umum sudah memenuhi standar. Di Dispersip Provinsi Kalsel saja, terdapat lebih dari 25 pustakawan, jumlah yang cukup besar,” ujarnya, Selasa (21/10/2025).
Agus berharap para pustakawan yang mengikuti sertifikasi dapat meningkatkan kualitas layanan dan kinerjanya agar lebih profesional. “Pustakawan yang telah tersertifikasi juga memiliki peluang untuk mengikuti ajang Pustakawan Berprestasi tingkat nasional serta berkesempatan menjadi pengajar di berbagai daerah di Indonesia,” tuturnya.
Lebih jauh, Agus menyampaika dalam sertifikasi ini, peserta dapat memilih beberapa klaster uji, antara lain klaster layanan dasar, layanan referensi, layanan anak, dan lainnya. Berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), peserta diharapkan mampu menguasai pekerjaan yang selama ini mereka lakukan sehari-hari.
“Ujian ini tidak menyimpang dari kemampuan kerja mereka, kecuali untuk layanan disabilitas yang memang bersifat spesifik dan memerlukan pelatihan tersendiri,” tambah Agus.
Berdasarkan data Perpusnas RI, dari 116.686 pustakawan di Indonesia, baru 21.630 yang tersertifikasi, dan hanya 5.849 di antaranya yang dinyatakan kompeten. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi seluruh pemangku kepentingan bidang perpustakaan.
Agus juga berpesan agar pengelolaan perpustakaan sekolah tidak lagi dilakukan oleh guru yang merangkap tugas, mengingat profesi pustakawan dan guru memiliki kompetensi yang berbeda. Ia mendorong pemerintah daerah, termasuk Pemprov Kalsel, agar mengajukan formasi jabatan khusus bagi tenaga pustakawan di sekolah-sekolah.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan Dispersip Kalsel, Adethia Hailina, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen nyata untuk meningkatkan profesionalisme pustakawan di daerah.
“Sertifikasi ini bukan hanya pengakuan formal, tetapi juga wujud dari kompetensi, dedikasi, dan integritas pustakawan serta pengelola perpustakaan. Apalagi saat ini pustakawan juga dituntut menjadi fasilitator literasi, penggerak budaya baca, sekaligus penjaga warisan intelektual bangsa di tengah tantangan era digital dan keterbukaan informasi. Karena itu, kesiapan sertifikasi harus dibarengi dengan semangat belajar, kolaborasi, dan inovasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa kabar baik juga datang bagi peserta dari Kalsel. Awalnya, jumlah peserta sertifikasi yang dianggarkan hanya 25 orang, namun sempat mengalami pemangkasan karena efisiensi anggaran. “Berkat dukungan Perpusnas RI, Kalsel akhirnya memperoleh tambahan kuota menjadi 60 peserta, lebih dari dua kali lipat target awal” ucapnya.
Adethia berharap agar tahun depan kerja sama antara Dispersip Provinsi dan kabupaten/kota semakin diperkuat, terutama dalam bidang akreditasi perpustakaan. Saat ini, masih banyak perpustakaan sekolah dan khusus yang belum terakreditasi.
Melalui sinergi dan kerja sama lintas daerah, diharapkan proses akreditasi dapat berjalan lebih efisien dan menyeluruh. Penyelenggara juga menyampaikan apresiasi kepada Perpusnas RI atas dukungan dan kepercayaannya kepada Kalimantan Selatan.
“Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi peserta serta ekosistem perpustakaan di Kalsel,” tutup Adethia. MC Kalsel/Jml
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id