BREAKING

Berita DaerahKalimantan Selatan

Kembali Gelar Pasar Murah, Disdag Kalsel Ambil Langkah Antisipatif Stabilkan Harga Bahan Pokok

Menjelang akhir tahun yang identik dengan perayaan Natal dan Tahun Baru, Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan mengambil langkah antisipatif untuk menstabilkan harga bahan pokok yang cenderung mengalami kenaikan. Salah satu upaya utama yang akan dilakukan adalah pelaksanaan Operasi Pasar Murah di 13 kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan, mulai 4 November hingga 4 Desember 2025.

Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Ahmad Bagiawan, menyampaikan bahwa lonjakan harga komoditas menjelang akhir tahun merupakan fenomena tahunan yang sudah dipetakan sebelumnya.

“Jadi memang harga bahan pokok itu sudah menjadi kebiasaan kalau di akhir tahun, Natal dan Tahun Baru, itu pasti mengalami kenaikan,” ujar Ahmad Bagiawan di Banjarbaru, Senin (20/10/2025).

Beberapa komoditas yang tercatat mengalami kenaikan harga antara lain bawang merah, daging sapi, ayam potong, dan telur ayam.

Seperti bawang merah yang sebelumnya berada di kisaran Rp29.000,00 per kilogram, kini menembus angka Rp35.000,00, daging sapi sempat turun menjadi Rp125.000,00 per kilogram, namun kini kembali naik ke angka Rp145.000,00 dan telur ayam pun mengalami kenaikan menjadi Rp35.000,00 setelah sebelumnya sempat stabil dikisaran Rp29.000,00 – Rp30.000,00.

Namun demikian, beberapa komoditas strategis dinilai masih dalam kondisi aman dan terkendali.

“Kita perlu bangga, minyak goreng kita aman. Merek ‘Minyak Kita’ tetap dipatok pada Harga Eceran Tertinggi Rp15.700,00. Merek lain memang sedikit lebih tinggi, seperti Alif bisa Rp18.000,00 sampai Rp20.000,00 tapi secara umum stok aman,” jelas Bagiawan.

“Tepung terigu, susu, dan beras juga dalam kondisi stabil. Bahkan beras lokal kita surplus,” lanjutnya.

Terkait beras, Ahmad Bagiawan memastikan ketersediaan mencukupi kebutuhan masyarakat. Dengan produksi mencapai 1 juta ton, sedangkan jumlah penduduk Kalsel sekitar 4,3 juta jiwa, pasokan beras dipastikan aman.

“Untuk hitungan beras itu masih kelebihan sehingga aman. SPHP dan beras premium juga tidak mengalami kelangkaan,” tambahnya.

Lebih lanjut, operasi pasar murah akan melibatkan berbagai pihak termasuk Tim Imun Plus dan Badan Pengendali, dengan Dinas Perdagangan berperan sebagai pengawas harga.

“Kami akan bergerak di 13 kabupaten/kota mulai awal November hingga awal Desember. Harga yang ditawarkan tentu lebih murah dibanding harga pasar,” tegas Ahmad Bagiawan.

Dinas Perdagangan juga rutin melakukan pemantauan harga di pasar dan mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi fluktuasi harga. Kegiatan operasi pasar murah menjadi bagian dari strategi rutin pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas harga menjelang momentum besar tahunan. MC Kalsel/scw

sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id

Redaksi Borneoplus.info berkomitmen untuk memberikan informasi yang terpercaya, inspiratif, dan mencerdaskan. Melalui pemberitaan yang mendalam dan berkualitas.

Related Posts