BREAKING

Berita DaerahKalimantan Selatan

Wali Kota Cup 2025, Ajang Cetak Bibit Unggul Tenis Lapangan di Kalsel

Sebanyak 135 peserta ambil bagian dalam Lomba Tenis Lapangan Wali Kota Cup 2025 yang digelar oleh Persatuan Tenis Indonesia (Pelti) Kota Banjarmasin di Lapangan Tenis Kayuh Baimbai, Sabtu (13/9/2025). 

Acara tahunan ini menjadi ajang bergengsi sekaligus sarana pembinaan atlet muda, khususnya di Kalimantan Selatan. Ketua Harian Pelti Banjarmasin, Hardian Oetama, mengatakan bahwa turnamen ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi upaya serius untuk menjaring talenta muda berbakat di dunia tenis.

“Tujuan utama dari Wali Kota Cup ini adalah penjaringan bibit-bibit unggul, baik di Kota Banjarmasin maupun untuk skala provinsi. Ini adalah ajang yang disiapkan untuk mempersiapkan atlet masa depan,” kata Hardian.

Ia mengatakan turnamen ini mempertandingkan beberapa kategori, mulai dari pelajar SD dan SMP, hingga kategori dewasa dalam bentuk ganda putra U-110 (jumlah usia pasangan minimal 110 tahun), ganda putri, dan ganda campuran.

Menariknya, meskipun digelar di Banjarmasin, peserta datang dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap olahraga tenis yang kini kembali naik daun.

“Animonya cukup tinggi, bahkan di luar ekspektasi kami. Peserta tidak hanya dari Banjarmasin, tapi juga dari daerah-daerah lain di Kalsel,” ungkap Hardian.

Menurutnya, olahraga tenis kini semakin diminati masyarakat seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap cabang olahraga ini secara nasional. Popularitas yang meningkat itu turut berdampak positif terhadap tingkat partisipasi dalam turnamen lokal seperti Wali Kota Cup.

“Sekarang tenis lagi hype, jadi wajar kalau antusiasme juga ikut naik. Dan ini jadi peluang yang bagus untuk pembinaan atlet,” ujarnya.

Oleh karena itu, Wali Kota Cup 2025 ini bersifat terbuka dan umum. Atlet profesional pun diperbolehkan ambil bagian, sehingga kompetisi berlangsung lebih kompetitif dan menantang. Khusus untuk kategori ganda U-110, aturan menetapkan bahwa total usia kedua pemain dalam satu tim minimal 110 tahun.

“Misalnya satu pasangan terdiri dari pemain berusia 60 dan 50 tahun, maka memenuhi syarat. Ini kategori menarik yang memberi ruang bagi pemain senior untuk tetap aktif bertanding,” kata Pelatih Tenis Banjarmasin, Syarifuddin.

Dengan digelarnya turnamen ini, Pelti Banjarmasin berharap dapat terus mendorong regenerasi atlet tenis di Kalimantan Selatan sekaligus membangun budaya olahraga yang kompetitif, sehat, dan berkelanjutan. MC Kalsel/tgh

sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id

Redaksi Borneoplus.info berkomitmen untuk memberikan informasi yang terpercaya, inspiratif, dan mencerdaskan. Melalui pemberitaan yang mendalam dan berkualitas.

Related Posts