







Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhammad Syarifudin, bersama Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kalsel secara resmi membuka gelaran Pamor Borneo 2025 yang berlangsung di salah satu hotel di Banjarmasin, Kamis (21/8/2025).
Syarifudin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya agenda tahunan yang mengusung tiga pilar utama, yaitu perdagangan, investasi, dan pariwisata, yang dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus memperluas jejaring kerja sama regional maupun internasional.
“Alhamdulillah, melalui Pamor Borneo 2025 kita kembali diberi kesempatan untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, mulai dari UMKM, dunia usaha, hingga investor, agar potensi Kalsel semakin dikenal luas,” ujar Syarifudin.
Ia menegaskan, sejak pertama kali diinisiasi Bank Indonesia pada 2020, Pamor Borneo telah memberikan dampak positif bagi Banua. Melalui pameran produk unggulan, UMKM lokal mendapat ruang lebih besar untuk memperluas pasar sekaligus naik kelas.
“Business matching yang difasilitasi di acara ini menjadi peluang bagi UMKM kita untuk menjalin kemitraan, baik dengan pelaku usaha dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Kalsel dalam memperkuat UMKM sebagai motor penggerak ekonomi daerah,” tambahnya.
Selain perdagangan, sisi investasi juga mendapat sorotan khusus. Syarifudin menyebut Borneo Business Investment Forum yang menjadi bagian dari rangkaian acara Pamor Borneo merupakan sarana penting dalam menarik investasi berkualitas ke Kalsel.
“Kita ingin menunjukkan kepada investor bahwa Kalimantan Selatan adalah destinasi yang aman, kompetitif, dan memiliki prospek jangka panjang. Dengan keunggulan sumber daya dan stabilitas yang kita miliki, kami yakin minat investasi akan semakin meningkat,” ungkapnya.
Di bidang pariwisata, Pamor Borneo juga diharapkan mampu memperkuat brandingKalsel di level nasional maupun internasional. Terlebih, setelah kawasan Geopark Meratus ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, peluang untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan semakin terbuka lebar.
“Geopark Meratus bukan hanya kebanggaan Kalsel, tetapi juga peluang besar untuk mendorong ekonomi kreatif sekaligus memberdayakan masyarakat lokal. Bersama pelaku usaha dan asosiasi pariwisata, kami optimistis sektor ini akan menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Kalimantan Selatan,” jelasnya.
Lebih jauh, Syarifudin juga menyampaikan kabar baik terkait konektivitas. Mulai 20 Oktober 2025, Kalsel resmi membuka penerbangan internasional langsung dari Banjarmasin menuju Kuala Lumpur, Malaysia.
“Langkah ini akan semakin memperkuat posisi Kalsel dalam jejaring internasional, baik untuk investasi, perdagangan, maupun pariwisata,” ucapnya. MC Kalsel/Fuz
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id