BREAKING

Berita DaerahKalimantan Selatan

BPBD Kalsel Revisi SK Klaster Logistik, BNPB Dorong Penguatan Sinergi Multi Pihak

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (BPBD Kalsel)bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Lokakarya Penguatan Klaster Logistik Penanggulangan Bencana di salah satu hotel di Kabupaten Banjar, Kamis (21/8/2025).

Sekretaris BPBD Kalsel, Iswantoro, menjelaskan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi momentum untuk merevisi dan menyegarkan Surat Keputusan (SK) Klaster Logistik yang telah ditetapkan sejak 2020.

“Seiring perkembangan dinamika kebencanaan, adanya regulasi baru, serta perubahan personel, SK klaster logistik perlu diperbarui. Dengan revisi ini diharapkan koordinasi antaranggota klaster bisa semakin optimal,” ujarnya.

Menurutnya, revisi tersebut akan diikuti dengan penyusunan rencana kerja dan mekanisme koordinasi yang lebih efektif. Salah satu langkah awal yakni pembentukan grup komunikasi bersama agar interaksi antaranggota tetap terjaga.

“Ke depan insya Allah akan ada langkah-langkah konkret, mulai dari pembuatan rencana kerja, forum sharing, hingga pelatihan dengan narasumber dari anggota klaster sendiri. Harapannya, koordinasi dan kinerja klaster bisa lebih hidup dan berkesinambungan,” tambah Iswantoro.

Ia menekankan bahwa klaster logistik berperan vital dalam mendukung distribusi bantuan saat bencana. Karena itu, sinergi lintas instansi pemerintah, BUMN, dunia usaha, dan lembaga kemanusiaan harus terus diperkuat.

“Logistik adalah urat nadi penanggulangan bencana. Dengan dukungan semua pihak, kami optimis respon bencana di Kalsel bisa lebih cepat, tepat, dan terukur,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Optimasi Jaringan Logistik dan Peralatan BNPB, Yus Rizal, menekankan pentingnya penguatan klaster logistik di tingkat daerah sebagai bagian dari program nasional.

“Logistik itu menyumbang sekitar 73 persen kebutuhan dalam penanganan darurat bencana. Karena itu, tidak ada satu pun instansi yang bisa memenuhi sendiri. Perlu kolaborasi multipihak, bukan hanya pemerintah, tetapi juga lembaga nonpemerintah, masyarakat, dan dunia usaha,” ungkapnya.

Menurut Yus Rizal, sejak terbentuk pada 2020, Klaster Logistik di Kalsel perlu diperkuat baik dari sisi organisasi, identifikasi kapasitas anggota, maupun penyusunan rencana kerja yang jelas.

“Sudah lima tahun berjalan, tentu ada hal-hal yang harus ditingkatkan. Pertama, memperluas keanggotaan dengan melibatkan organisasi yang punya potensi. Kedua, mengidentifikasi kapasitas masing-masing anggota. Ketiga, menyusun rencana kerja agar klaster benar-benar aktif dan tidak sekadar formalitas,” jelasnya.

Ia menambahkan, dinamika pergantian pejabat maupun organisasi yang tergabung dalam klaster juga harus diantisipasi agar kesinambungan koordinasi tetap terjaga.

“Siapapun yang menjabat, yang penting unit kerjanya tetap aktif di dalam klaster. Itulah mengapa penguatan ini penting, agar keberlangsungan koordinasi dan respon logistik tidak terputus,” tandas Yus Rizal.

Lokakarya ini diikuti puluhan instansi yang tergabung dalam klaster logistik, mulai dari OPD, TNI/Polri, BMKG, BASARNAS, BUMN, hingga lembaga sosial kemanusiaan. Agenda utama meliputi identifikasi kapasitas sumber daya logistik, penyusunan rencana kerja, serta strategi kolaborasi antaranggota. MC Kalsel/Fuz

sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id

Redaksi Borneoplus.info berkomitmen untuk memberikan informasi yang terpercaya, inspiratif, dan mencerdaskan. Melalui pemberitaan yang mendalam dan berkualitas.

Related Posts