




Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Grand Final Apresiasi Duta Genre Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2025, di Gedung K.H. Idham Chalid, Banjarbaru, Minggu (10/8/2025).
Acara bergengsi yang diikuti oleh 13 peserta dari seluruh kabupaten dan kota ini menjadi panggung unjuk komitmen remaja dalam pembangunan keluarga dan ketahanan remaja.
Grand final ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Kalsel H. Muhidin, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin. Turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel Farah Adibah, Wali Kota Banjarbaru, Bupati Tabalong, serta Ketua TP PKK dari dua daerah tersebut.
Dalam sambutannya, Syarifuddin menyampaikan apresiasi tinggi terhadap konsistensi BKKBN dalam mengembangkan Program Generasi Berencana (Genre) sejak 2010.
Ia menekankan pentingnya keterlibatan remaja sebagai pelopor dalam kampanye kehidupan sehat dan pencegahan pernikahan usia anak.
“Sebagai Duta Generasi Muda, Saudara perlu memahami isu-isu yang berkaitan erat dengan kehidupan remaja, salah satunya pernikahan dini. Ini menyangkut masa depan pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan generasi mendatang,” tegas Syarifuddin.
Berdasarkan data yang ia sampaikan, angka perkawinan anak di Kalsel pada 2023 sebesar 8,74 persen, turun dari tahun sebelumnya 10,53 persen. Meski demikian, angka ini tetap menempatkan Kalsel dalam 10 besar provinsi dengan angka perkawinan anak tertinggi nasional.
“Saya berharap Duta Genre dapat menjadi sahabat pemerintah dalam mencegah perkawinan pada anak. Remaja lebih didengar oleh sesama remaja. Maka suara kalian sangat penting,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Farah Adibah, menyampaikan bahwa grand final ini bukan sekadar ajang seleksi duta, tetapi juga panggung adu kreativitas remaja dalam pengabdian kepada masyarakat.
“13 kabupaten/kota tahun ini berhasil mengirimkan perwakilannya. Ini perkembangan baik. Nantinya, dua terbaik akan dikirim untuk mewakili Kalsel di tingkat nasional pada 2026,” ujar Farah.
Ia menjelaskan bahwa duta yang terpilih harus aktif minimal satu tahun dalam program pengabdian, seperti penyuluhan anti-bullying, konseling sebaya, edukasi kesehatan reproduksi, hingga kampanye anti pernikahan dini.
BKKBN Kalsel sendiri terus mengoptimalkan upaya pencegahan pernikahan anak melalui berbagai program, seperti Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja di sekolah-sekolah, Bina Keluarga Remaja di desa-desa, serta sinergi dengan tokoh masyarakat dan kepala daerah sebagai “Ayah Bunda Genre”.
Ajang ini menjadi bukti bahwa remaja Kalsel siap menjadi garda terdepan dalam pembangunan karakter bangsa melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif.
“Penyiapan kehidupan berkeluarga adalah kunci utama tidak hanya dalam menekan stunting, tapi juga membangun masa depan menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Farah. MC Kalsel/tgh
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id