
Dinas Perindustrian (Disperin) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyelenggarakan Workshop Diseminasi dan Publikasi Data Informasi Industri, yang diikuti oleh 30 peserta dari Dinas Perindustrian kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan, bertempat di Aula Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan, Abdul Rahim, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Kepala Seksi Pengolahan Data Informasi dan Industri, Sri Kumala Handayani.
Workshop ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas aparatur pemerintah dalam mengelola dan menyajikan data industri, khususnya data direktori Industri Kecil dan Menengah (IKM), yang merupakan tulang punggung perekonomian daerah. Salah satu fokus utama pelatihan adalah pengenalan dan pemanfaatan pivot table sebagai alat bantu analisis data yang efektif dan efisien.
“Kebutuhan akan data yang akurat dan dapat dipercaya semakin penting dalam sektor industri. Data bukan hanya menjadi dasar perencanaan dan evaluasi, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam komunikasi kebijakan dan pengambilan keputusan yang strategis,” ungkap Sri Kumala Handayani dalam sambutannya di Banjarmasin, Kamis (17/7/2025).
Ia menambahkan bahwa dengan penguasaan teknik pengolahan data yang baik, seperti melalui penggunaan pivot table, data yang sebelumnya tersaji secara mentah dapat diolah menjadi informasi yang lebih bermakna, terstruktur, dan siap digunakan untuk pelaporan kinerja pemerintah daerah maupun publikasi lainnya.
Workshop ini juga menghadirkan narasumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan, sebagai bentuk kolaborasi lintas instansi dalam membangun pemahaman bersama terkait tata kelola data yang baik.
“Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan kualitas dan konsistensi data yang kita sajikan,” tambahnya.
Sebagai bagian dari kegiatan, peserta juga diperkenalkan dengan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) yang dapat menjadi salah satu rujukan dalam pengelolaan data industri secara nasional. Meski demikian, fokus utama tetap pada pemanfaatan alat dan sumber daya yang tersedia di tingkat daerah untuk pengelolaan data IKM secara optimal.
Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan berharap melalui kegiatan ini, selain peningkatan kapasitas teknis, juga terbangun sinergi antar instansi dalam memperkuat sistem data industri di seluruh wilayah Kalimantan Selatan.
Sementara itu, narasumber dari BPS Kalsel yaitu Statistisi Ahli Madya Muhammad Surianata, yang memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya workshop tersebut.
“Kegiatan ini sangat baik dan kami sangat mendukung, terutama dalam hal simulasi dan pengolahan data. Penyajian angka-angka yang dikumpulkan oleh Dinas Perindustrian sangat penting untuk menjadi dasar informasi yang akurat,” ujar Muhammad Surianata.
Ia juga menyampaikan bahwa BPS dan Dinas Perindustrian telah menjalin kolaborasi sejak lama, khususnya dalam pemanfaatan data direktori perusahaan. Data tersebut kemudian dikaji dan dicocokkan dengan data lapangan BPS untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat dipercaya.
“Data yang kita kumpulkan dari berbagai sumber, baik dari lapangan maupun instansi terkait seperti Dinas Perindustrian, akan dikaji bersama. Harapannya, data yang dihasilkan benar-benar valid dan dapat dipercaya oleh masyarakat serta menjadi dasar kebijakan pemerintah dan swasta,” tambahnya.
Muhammad Surianata juga menekankan pentingnya kolaborasi serupa di tingkat daerah.
“Kami berharap ke depan, Dinas Perindustrian kabupaten/kota juga bisa bekerja sama dengan BPS setempat. Kolaborasi ini penting agar angka-angka yang disajikan dapat menggambarkan kondisi riil di lapangan dan memberikan gambaran yang utuh kepada publik,” tutupnya. MC Kalsel/scw
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id