Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui UPTD Taman Budaya Kalsel menggelar Lomba Menyanyi Lagu Anak Bahasa Banjar. Kegiatan ini digelar sebagai upaya melestarikan lagu anak berbahasa Banjar di tengah maraknya lagu-lagu dewasa yang kian populer di kalangan anak-anak.
Kegiatan yang diikuti sebanyak 30 peserta inipun menghadirkan tiga dewan juri berkompeten diantaranya, Ketua Pappri Kalsel sekaligus Musisi, dan Komposer, Sirajudin; Dosen Seni Musik FKIP ULM Banjarmasin, Maryanto; dan Musisi Muda Banua, Ridho Pangestu.
Kepala Disdikbud Kalsel, Galuh Tantri Narindra melalui Kepala UPTD Taman Budaya Kalsel, Suharyanti menyampaikan keprihatinannya terhadap perkembangan lagu anak berbahasa daerah yang semakin kurang diminati oleh generasi muda saat ini.
“Lagu anak sekarang ini sudah agak miris, banyak dipengaruhi lagu dewasa. Terkadang saya juga merasa prihatin melihat banyak anak-anak yang justru menyanyikannya (lagu dewasa),” kata Suharyanti saat ditemui usai membuka lomba tersebut di Gedung Balairung Sari Taman Budaya Kalsel, Banjarmasin, Rabu (16/7/2025).
Dia menegaskan lomba ini tidak hanya bertujuan melestarikan budaya lokal, tetapi juga menjadi wadah bagi anak-anak untuk menyalurkan bakat dan mengekspresikan diri melalui lagu yang sesuai dengan usia mereka.
“Lewat kegiatan ini kita juga bisa mendata bakat anak-anak kita dalam menyanyikan lagu Banjar, serta menjadi barometer perbendaharaan lagu-lagu anak berbahasa Banjar di Kalimantan Selatan,” tukasnya.
Lomba ini merupakan bentuk tindak lanjut dari Lomba Cipta Lagu Anak Bahasa Banjar yang sebelumnya sudah dilaksanakan oleh UPTD Taman Budaya Kalsel.
Dalam lomba ini, peserta diminta membawakan satu lagu pilihan, di antaranya Ulun Babakti ciptaan Suryani, Anak Paasian ciptaan Adhisty Eka Handriani, dan Kuda Gipang ciptaan Sri Helma Naila, serta satu lagu wajib berjudul Anak Pipit. MC Kalsel/Jml
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id
