BREAKING

Berita DaerahKalimantan Selatan

Bimtek Standar Gizi dan Keamanan Pangan pada Program MBG, Dinkes Kalsel Upayakan Perbaikan Gizi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Standar Gizi dan Keamanan Pangan pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Diaudddin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu langkah penting dalam mendukung upaya perbaikan gizi masyarakat, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, khususnya pada kelompok rawan seperti bayi dan balita, remaja perempuan, ibu hamil, dan ibu menyusui.

“Upaya perbaikan gizi harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan pada seluruh siklus kehidupan. Kita masih menghadapi tantangan triple burden gizi, mulai dari masalah kurang gizi seperti stunting dan wasting, kekurangan zat gizi mikro, hingga meningkatnya masalah kelebihan gizi. Dibutuhkan intervensi komprehensif, termasuk memastikan makanan yang disajikan aman dan bergizi,” ujar Diaudddin di Banjarmasin, Selasa (15/7/2025).

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2024 menunjukkan prevalensi underweight di Kalsel masih cukup tinggi yakni 22,2 persen, stunting 22,9 persen, wasting 10,7 persen, serta overweight sebesar 4,3 persen. Angka ini masih di atas rata-rata nasional, sehingga program MBG diharapkan menjadi salah satu upaya penurunan stunting yang efektif.

Program Makan Bergizi Gratis sendiri diluncurkan Pemerintah Pusat melalui pembentukan Badan Gizi Nasional sesuai Perpres Nomor 83 Tahun 2024. Program ini menyasar peserta didik di semua jenjang pendidikan, anak usia di bawah lima tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui. Pelaksanaan MBG harus mengutamakan kualitas gizi dan keamanan pangan olahan siap saji, sebagaimana diatur melalui Surat Edaran Ditjen P2P Kemenkes.

“Aspek keamanan pangan tidak kalah pentingnya. Makanan yang disajikan harus dijamin aman dikonsumsi agar tidak menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan. Prinsip higiene sanitasi pangan yang benar harus diterapkan secara ketat di setiap tahap rantai proses pengolahan,” tambah Diaudddin.

Dalam bimtek ini, peserta mendapatkan pemahaman terkait tata cara pengawasan keamanan pangan, mulai dari pemilihan bahan baku, penyimpanan, pengolahan, hingga penyajian dan pengelolaan sampah, serta pelatihan bagi para penjamah pangan. Hal ini diharapkan dapat mendukung target penurunan stunting dan peningkatan status gizi masyarakat, sekaligus berkontribusi pada pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

“Kami berharap melalui bimtek ini, sinergi seluruh pihak dapat berjalan optimal, sehingga Program Makan Bergizi Gratis benar-benar memberikan manfaat nyata di lapangan,” tutup Diaudddin. MC Kalsel/scw

sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id

Redaksi Borneoplus.info berkomitmen untuk memberikan informasi yang terpercaya, inspiratif, dan mencerdaskan. Melalui pemberitaan yang mendalam dan berkualitas.

Related Posts