
Upaya menjadikan Stadion 17 Mei Banjarmasin sebagai markas Barito Putera di kompetisi Liga 2 musim 2025/2026 kini memasuki tahap penting. Sejak 7 hingga 9 Juli 2025, Tim Direktorat Pengamanan Objek Vital (Dirpamobvit) Korsabhara Baharkam Polri melakukan kegiatan risk assessment di stadion kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan tersebut.
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai kelayakan stadion dari sisi pengamanan, fasilitas pendukung, dan kesiapan infrastruktur dalam menyambut laga-laga kasta kedua sepak bola nasional.
Hasil dari penilaian ini akan menjadi dasar utama dalam menentukan apakah Stadion 17 Mei dapat digunakan sebagai home base Barito Putera musim depan.
Pantauan di lapangan pada Senin, 8 Juli 2025, menunjukkan bahwa tim dari Polri meninjau langsung sejumlah titik strategis di dalam dan sekitar stadion. Peninjauan ini turut didampingi oleh Plt Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Kalsel, M. Fitri Hernadi, jajaran dinas teknis terkait, perwakilan Hasnur Group, manajemen Barito Putera, serta personel Satpol PP dan Damkar.
“Kami dari Dispora Kalsel sangat mendukung upaya ini. Jika ada catatan teknis darin tim risk assessment, tentu akan kami tindak lanjuti bersama instansi terkait. Intinya, kami ingin Stadion 17 Mei menjadi kebanggaan masyarakat Banua,” kata Fitri, Selasa (8/7/2025).
Ia menegaskan, stadion ini bukan hanya sekadar tempat pertandingan, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan emosional bagi warga Kalsel. Karena itu, pihaknya siap berkoordinasi penuh untuk memastikan stadion memenuhi seluruh standar yang ditetapkan.
Hal senada disampaikan Anggota Exco PSSI Kalsel, Muhammad Syaripuddin kegiatan risk assessment ini sangat krusial dan menjadi faktor penentu apakah Barito Putera dapat bermarkas di Stadion 17 Mei.
“Saya, mewakili PSSI Kalsel, berharap semua stakeholder bisa mendukung kegiatan tim risk assessment ini. Karena hasil dari kegiatan ini akan menentukan apakah Stadion 17 Mei bisa dijadikan home base bagi Barito Putera,” ujar Bang Dhin sapaan akrabnya.
Ia menyatakan optimisme bahwa stadion ini mampu memenuhi standar yang dibutuhkan, terutama karena koordinasi lintas instansi sudah berjalan baik. Ia juga menilai Kalimantan Selatan idealnya memiliki minimal dua stadion representatif untuk menunjang perkembangan sepak bola nasional di wilayah tersebut.
“Kalau melihat kinerja teman-teman dari Pemprov, khususnya Dinas PUPR dan Dispora, tidak ada kendala yang terlalu berat. Hanya ada beberapa pembenahan teknis yang bisa segera disesuaikan,” tambahnya.
Bang Dhin meyakini tim dari Dirpamobvit Polri akan memberikan masukan-masukan konstruktif yang langsung dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah. Terlebih, kata dia, Dinas PUPR telah bekerja maksimal menyelesaikan berbagai catatan dari penilaian sebelumnya.
“Kalau memang nanti ada tambahan catatan, tentu akan langsung ditindaklanjuti. Kita ingin stadion ini benar-benar siap, tidak hanya dari sisi fasilitas, tapi juga keamanan,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id