BREAKING

Berita DaerahKalimantan Selatan

Dinsos Terus Lakukan Pemantauan Terhadap Kondisi Banjir di Kalsel

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) melalui Dinas Sosial (Dinsos) terus melakukan pemantauan terhadap kondisi banjir yang masih melanda sejumlah wilayah di Kalsel. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemprov untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak tetap terpenuhi, sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab dalam penanggulangan bencana.

Salah satu daerah yang menjadi perhatian utama adalah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Wilayah ini sebelumnya mengalami banjir akibat curah hujan tinggi yang mengguyur sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan dalam beberapa pekan terakhir.

Menindaklanjuti hal tersebut, Plt Kepala Dinsos Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai melalui Kepala Bidang Penanganan Bencana, Achmadi mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir di HSU.

“Bantuan yang disalurkan meliputi kebutuhan pokok seperti beras, mie instan, makanan siap saji, air mineral, serta perlengkapan kebersihan dan perlengkapan tidur seperti selimut dan matras,” kata Achmadi, Banjarmasin, Rabu (9/4/2025).

Dijelaskan Achamdi bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemprov Kalsel terhadap masyarakat yang sedang mengalami musibah. Selain itu, pihaknya juga terus menjalin koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota serta BPBD untuk memperbarui informasi di lapangan dan menyiapkan langkah-langkah lanjutan apabila terjadi peningkatan debit air.

“Bantuan logistik sudah kami kirim sesuai permintaan dari pemerintah Kabupaten/Kota. Kami juga terus berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten/Kota untuk memastikan distribusi bantuan tepat sasaran,” ujar Achmadi.

Selain HSU, banjir juga sempat terjadi di wilayah Kabupaten Tapin. Namun demikian, penanganan cepat oleh Pemerintah Kabupaten Tapin berhasil meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Hingga saat ini, kondisi di Tapin relatif sudah stabil dan masyarakat mulai kembali beraktivitas seperti biasa. Pemkab Tapin juga telah menyalurkan bantuan dan melakukan normalisasi beberapa saluran air untuk mengantisipasi banjir susulan.

“Menurut informasi dari BMKG, saat ini Kalsel tengah berada dalam masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Masa transisi ini ditandai dengan cuaca yang cenderung tidak menentu, seperti hujan lokal disertai angin kencang di beberapa wilayah. Diperkirakan, musim kemarau akan mulai masuk pada bulan Juni 2025 mendatang,” tambahnya.

Menghadapi masa transisi ini, Pemprov Kalsel mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, serta menjaga kebersihan lingkungan agar tidak terjadi penyumbatan saluran air yang dapat memperparah kondisi banjir.

Pemerintah juga mengingatkan pentingnya peran aktif masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana, terutama di wilayah-wilayah rawan banjir. Edukasi dan sosialisasi terkait mitigasi bencana terus digencarkan oleh dinas terkait agar masyarakat semakin siap dan sigap saat menghadapi kondisi darurat.

“Penanganan bencana adalah tanggung jawab bersama. Selain pemerintah, masyarakat juga memiliki peran penting dalam mencegah dan mengurangi risiko bencana, terutama di masa peralihan musim seperti sekarang,” tandas Achmadi. MC Kalsel/Rns

sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id

Redaksi Borneoplus.info berkomitmen untuk memberikan informasi yang terpercaya, inspiratif, dan mencerdaskan. Melalui pemberitaan yang mendalam dan berkualitas.

Related Posts