BREAKING

Berita DaerahKalimantan Selatan

IHK Kalsel Naik 1,20 Poin pada Maret 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Maret 2025 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Kalimantan Selatan di 5 kabupaten/kota, pada Maret 2025 terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,20 persen, atau terjadi kenaikan Indeks.

Harga Konsumen (IHK) dari 106,32 pada Maret 2024 menjadi 107,60 pada Maret 2025. Tingkat inflasi m-to-m sebesar 1,59 persen dan tingkat deflasi y-to-d sebesar 0,43 persen.

“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,50 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,29 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,78 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,30 persen; kelompok transportasi sebesar 2,60 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,65 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,56 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 12,79 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 7,17 persen dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,07 persen, “kata Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Selasa (8/4/2025).

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Maret 2025, antara lain: emas perhiasan, ikan gabus, tarif parkir, cabai rawit, sigaret kretek mesin (skm), terong, bawang merah, minyak goreng, udang basah, nasi dengan lauk, kopi bubuk, ikan patin, tarif rumah sakit, kue kering berminyak, sepeda motor, ikan papuyu, jagung manis, pasta gigi, mobil, gula pasir, sewa rumah, bubur, kelapa, tarif sekolah dasar, kue basah, cumi-cumi, baju muslim pria, dan upah asisten rumah tangga.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Maret2025, antara lain: tarif listrik, emas perhiasan, bawang merah, cabai rawit, jagung manis, ikan papuyu, baju muslim wanita, cabai merah, ikan gabus, tomat, dan baju muslim pria. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: bayam, sawi hijau, angkutan udara, kangkung, kacang panjang, cumi-cumi dan ayam ras.

Pada Maret 2025, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,46 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,12 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen; kelompok transportasi sebesar 0,28 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,06 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,32 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,90 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar lainnya sebesar 1,05 persen. Kelompok yang tidak memberikan andil inflasi y-on-y adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dan kelompok pendidikan,” kata Martin. MC Kalsel/scw

sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id

Redaksi Borneoplus.info berkomitmen untuk memberikan informasi yang terpercaya, inspiratif, dan mencerdaskan. Melalui pemberitaan yang mendalam dan berkualitas.

Related Posts