BREAKING

EkonomiPembangunanPolitik

Perekonomian Kalimantan Selatan Tumbuh 5,23% di Triwulan III-2024

Banjarmasin, Kalimantan Selatan (28/11/2024) – Perekonomian Kalimantan Selatan (Kalsel) menunjukkan kinerja yang positif meskipun masih menghadapi berbagai tantangan baik global maupun domestik. Berdasarkan data terbaru, pada triwulan III-2024, perekonomian Kalsel tumbuh sebesar 5,23 persen (year on year/yoy), didorong oleh sektor pertambangan, khususnya batubara, yang tetap menjadi komoditas utama provinsi ini. Selain itu, sektor perkebunan seperti kelapa sawit dan karet turut memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Syafriadi, Kepala DJPB Kalsel, menjelaskan bahwa meskipun perekonomian Kalimantan Selatan tumbuh positif, tantangan ekonomi global, seperti fluktuasi harga komoditas dan ketidakpastian geopolitik, masih perlu dihadapi. “Namun, dari sisi belanja pemerintah, bulan Oktober 2024, perekonomian terus tumbuh dengan baik. Terdapat target-target yang harus dicapai dan momentum persiapan menuju akhir tahun anggaran,” ujarnya dalam rapat yang berlangsung pada Kamis, (28/11/2024) di Banjarmasin.

Indikator Perekonomian Kalsel

Beberapa indikator ekonomi di Kalimantan Selatan menunjukkan perkembangan yang positif. Tingkat inflasi pada Oktober 2024 tercatat sebesar 0,16 persen (month to month/mtm) dan 1,81 persen (yoy), lebih tinggi dari rata-rata inflasi nasional yang sebesar 1,71 persen (yoy). Syafriadi menjelaskan bahwa di antara lima daerah yang menjadi sampel pengukuran, Kota Tanjung mencatatkan inflasi tertinggi sebesar 2,61 persen (yoy), sementara inflasi terendah terjadi di Kotabaru dengan angka 0,78 persen (yoy). Penyumbang inflasi di Kalsel antara lain emas perhiasan, ikan gabus, tarif parkir, dan sigaret kretek mesin.

Neraca perdagangan di Kalimantan Selatan pada Oktober 2024 juga mengalami penurunan 7,02 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Meskipun terjadi penurunan month-to-month sebesar 7,65 persen pada Mei hingga Juli akibat penurunan harga batubara dan peningkatan impor bahan bakar, neraca perdagangan Kalsel masih mencatatkan surplus yang cukup signifikan, dengan nilai surplus sebesar US$1.189,38 juta pada September 2024, meskipun sedikit menurun menjadi US$1.098,43 juta pada Oktober 2024.

Kinerja APBN dan Belanja Negara

Dari sisi pendapatan negara, hingga Oktober 2024, APBN di Kalimantan Selatan telah terealisasi sebesar Rp17,19 triliun, atau sekitar 75,34 persen dari target yang ditetapkan. Meskipun ada kontraksi sebesar 11,71 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, namun kontraksi ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya. Salah satu komponen yang menunjukkan pertumbuhan positif adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang mencatatkan angka pertumbuhan sebesar 6,69 persen dengan realisasi Rp1,58 triliun.

Di sisi belanja negara, realisasi belanja negara mencapai Rp32,67 triliun, atau 83,53 persen dari pagu yang telah ditetapkan, dengan peningkatan sebesar 21,65 persen dibandingkan tahun lalu. Realisasi ini terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp7,32 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp25,34 triliun.

Dengan kondisi perekonomian yang terus tumbuh meskipun adanya tantangan global, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen untuk menjaga momentum pertumbuhan dan memperkuat sektor-sektor yang menjadi penopang utama perekonomian daerah.

Redaksi Borneoplus.info berkomitmen untuk memberikan informasi yang terpercaya, inspiratif, dan mencerdaskan. Melalui pemberitaan yang mendalam dan berkualitas.

Related Posts